Tanjungpandan-17 Juli 2025. Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung mengadakan kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) bertempat di Hotel Green Tropical Village. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan pelaporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) yang cepat, tepat, dan berkesinambungan serta sebagai upaya penguatan koordinasi jejaring suveilans ditingkat layanan kesehatan.
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) merupakan suatu sistem untuk memantau perkembangan trend suatu penyakit menular potensial KLB/wabah dari waktu ke waktu (periode mingguan) dan memberikan sinyal peringatan kepada pengelola program bila kasus tersebut melebihi nilai ambang batasnya sehingga mendorong program untuk melakukan respons.
Acara Evaluasi ini dihadiri oleh 28 peserta yang terdiri dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Kabupaten Belitung yang menjadi Narasumber, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, Ketua Tim Kerja Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, staf surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, serta Pemegang Program Surveilans dan Dokter Puskesmas se-Kabupaten Belitung.
Berikut ini grafik capaian jumlah KLB di Indonesia :
Adapun unit terlapor yang sudah termasuk didalam aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) yaitu 9 Puskesmas se-Kabupaten Belitung, RSUD Marsidi judono dan untuk unit RS Swasta dan Klinik Swasta masih didalam proses untuk dimasukkan didalam aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
Kabupaten Belitung yang memiliki kelengkapan laporan SKDR 100%, berikut ini grafik capaian indicator kinerja SKDR Kabupaten Belitung :
Dari data capaian diatas didapatkan 2 Puskesmas dan 1 Rs Umum daerah dengan capaian terbaik dan cepat tanggap diaplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) yaitu : Puskesmas Membalong, Puskesmas Air Saga dan RSUD Marsidi judono.
Diharapkan agar laporan SKDR dilaporkan setiap minggu oleh petugas surveilans puskemas agar sistem kewaspadaan dini terhadap penyakit berpotensi KLB / wabah semakin baik dan cepat tertanggulangi.